Sunday, October 28, 2012

Fungsi dari tanda baca


Tanda Baca dan Penggunaannya

Hs (2007) menjelaskan bahwa tanda baca memiliki fungsi untuk membantu pembaca dalam memahami jalan pikir penulis. Lebih lanjut Hs (2007) menyebutkan beberapa tanda baca yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia sehari-hari, seperti tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda petik, dan tanda apostrof.

  • Tanda Titik
Tanda titik dapat digunakan dalam penulisan singkatan nama orang, dan gelar akademik, namun tidak dapat digunakan untuk singkatan pada nama perusahaan (Hs, 2007). Selain itu, tanda titik dapat digunakan pada singkatan yang terdiri dari dua huruf, dimana titik diberikan di akhir huruf (Hs, 2007). Tetapi, Hs (2007) menambahkan bahwa pada singkatan yang terdiri dari tiga huruf, tanda titik diberikan pada akhir singkatan.
Contohnya:
Keterangan
Salah
Benar
Nama perusahaan
D.P.R
DPR
Nama orang
HOS Cokroaminoto
H.O.S Cokroaminoto
Gelar
Fauzan SH
Fauzan, S.H
Singkatan dua huruf
an (atas nama)
a.n (atas nama)
Singkatan tiga huruf
d.s.b (dan sebagainya)
Dsb.

Selanjutnya, tanda titik juga dapat digunakan pada kalimat yang merupakan pernyataan (Waridah, 2009). Misalnya:
Ayahku sudah tinggal di Solo sejak tahun 2009.
Tanda titik juga dapat dipakai hanya pada angka yang menyatakan jumlah, untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya (Hs, 2007). Lebih lanjut, Waridah (2009) juga menjelaskan bahwa tanda titik dipakai di belakang angka yang ada dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
Keterangan
Salah
Benar
Angka yang menyatakan jumlah
3210 orang mahasiswa
3.210 orang mahasiswa
Angka yang tidak menyatakan jumlah
Halaman 3.300
Halaman 3300
Bab
1-2 Tabel
1.2 Tabel

  • Tanda Koma
Hs (2007) menjelaskan bahwa tanda koma dapat dan tidak dapat digunakan dalam tulisan. Ada saat-saat dimana penulis diharuskan menggunakan tanda koma dalam tulisan, misalnya diantara unsur-unsur dalam suatu pembilangan, kalimat majemuk, dan untuk memisahkan kata transisi penghubung antarkalimat (Hs, 2007).
Contoh:
Keterangan
Contoh Kalimat
Unsur-unsur dalam suatu pembilangan
Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi.
Kalimat majemuk
Mahasiswa itu sebenarnya berpotensi mendapat IPK yang tinggi, tetapi ia sering absen.
Memisahkan kata transisi penghubung antarkalimat
Terlebih dahulu mahasiswa harus lulus ujian. Setelah itu, baru dapat mengikuti ujian praktek.
Sementara itu, tanda koma tidak dapat dipakai pada kalimat majemuk bertingkat yang diawali dengan induk kalimat (Hs, 2007).

  • Tanda Titik Koma
Waridah (2009) menyebutkan bahwa tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara, serta sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
Ayah mengurus tanamannya dikebun itu; Ibu sibuk di dapur; saya sendiri sedang mengerjakan pekerjaan rumah.

  • Tanda Titik Dua
Tanda titik dua, dapat digunakan pada kalimat lengkap yang diberikan pada kalimat lengkap yang diberi rincian berupa kata. Misalnya:
Mahasiswa harus rajin belajar: membaca buku, berdiskusi, dan mengikuti evaluasi.

  • Tanda Hubung
Hs (2007) menjelaskan bahwa tanda hubung bukan hanya digunakan untuk memperjelas hubungan bagian-bagian dalam ungkapan, namun dapat juga digunakan untuk merangkai kalimat. Sementara Waridah (2009) menyebutkan bahwa tanda hubung ini berfungsi untuk menyambung unsur-unsur kata ulang (misalnya, anak-anak, kemerah-merahan, dan sebagainya).
            Contoh:
            tiga-puluh-dua pertiga (32/3)
            angka dengan akhiran -an: 1.000-an 
  • Tanda Pisah
Tanda pisah berfungsi untuk menegaskan adanya keterangan, yang dapat membuat sebuah kalimat menjadi lebih jelas untuk dipahami (Hs, 2007). Tanda pisah ini digunakan di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan, atau diantara dua kota yang berarti sampai atau ke. Waridah (2009) menambahkan bahwa dalam pengetikannya, tanda pisah ini dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
Contoh:
Seminar itu akan diadakan pada tanggal 12 Mei – 18 Mei 2012.
Jurusan Jakarta – Surabaya.

  • Tanda Elipsis
Waridah (2009) menjelaskan bahwa tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, serta untuk menunjukkan bahwa dalam suatau naskah ada bagian yang dihilangkan. Misalnya:
Kalu begitu... ya, marilah kita bergerak.
Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

  • Tanda Tanya
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya (Waridah, 2009).
Misalnya: Apa kabar?
Tanda Tanya juga dapat digunakan untuk menyatakan kalimat yang masih diragukan kebenarannya.
Misal: Ia dilahirkan tahun 1990 (?).

  • Tanda Seru
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan dan pernyataan yang berupa seruan atau perintah serta menunjukkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan emosi yang kuat (Waridah, 2009).
Contoh:
Buka pintu!
Tinggalkan tempat ini sekarang!
Merdeka!
  • Tanda Kurung
Menurut Waridah (2009) tanda kurung dapat dipakai pada beberapa ketentuan, seperti:
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK(Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci suatu urutan keterangan.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.

  • Tanda Petik
Waridah (2009) menjelaskan bahwa tanda petik dapat digunakan untuk mengutip petikan langsung dari suatu naskah atau kalimat, mengutip judul atau karangan, mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau memiliki arti khusus, dan untuk mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Keterangan
Contoh Kalimat
Petikan langsung dari naskah
Pasal 36 UUD 1945, berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”.
Judul syair
Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
Istilah ilmiah yang kurang dikenal
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
Mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung
Kata Tono, “Saya juga minta satu.”

  • Tanda Apostrof
Tanda apostrof merupakan tanda penyingkat yang menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun (Waridah, 2009).
Contoh:
Ali'kan kusurati. ('kan = akan)
Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
1 Januari '90. (90 = 1990)

Referensi:
Hs, Widjono. (2007). Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
Waridah, E. (2009). EYD Saku + Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka.